KUNINGAN – Menuju Kuningan Swasti Saba Tahun 2026, Forum Kabupaten Kuningan Sehat (FKKS) menggelar Rapat Kerja (Raker). Kegiatan ini menjadi langkah memperkuat program dan tata kelola administrasi FKKS, berlangsung di Ruang Rapat Setda, Selasa (28/10/2025) yang diselenggarakan oleh Bappeda sebagai koordinator.
Raker dipimpin Ketua FKKS Hj. Ela Helayati, S.Sos., dihadiri Pj. Sekda Kuningan yang diwakili Kadinkes dr. Edi Martono. MARS selaku Ketua Tim Pembina Kabupaten Kuningan Sehat (TP-KKS), jajaran pengurus TP-KKS, dan para Sekretaris Kecamatan mewakili Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (FORKOM-KS) se-Kabupaten Kuningan.
Ketua FKKS Hj. Ela Helayati mencatat sejumlah hal perbaikan, di antaranya optimalisasi unggahan evidence kegiatan ke aplikasi SIPANTAS Kemenkes RI, pelibatan FKKS dalam sembilan tatanan Kabupaten Sehat, serta peningkatan dokumentasi dan administrasi FORKOM maupun Pokja.
Sebagai tindak lanjut, FKKS tahun 2025 memperkuat kelembagaan, termasuk memastikan keberadaan Surat Keputusan (SK) FORKOM-KS, Pokja Kelurahan, dan Desa Sehat yang melibatkan multipihak. FORKOM juga diminta aktif dalam pembentukan kelembagaan, penyusunan SK, serta verifikasi dokumen Pokja sebelum diunggah ke aplikasi.
Hj Ela juga menyebutkan, bahwa FKKS memprioritaskan juga program pencegahan dan penanganan isu kesehatan seperti stunting, HIV/AIDS, dan tuberkulosis, serta kampanye mempertahankan status bebas buang air besar sembarangan (Open Defecation Free/ODF).
“Melalui semangat kolektif, kolaboratif, dan partisipatif, ikhtiar kita akan membawa Kabupaten Kuningan melesat menjadi daerah yang sehat, aman, sejahtera, dan nyaman secara berkelanjutan,” ajaknya.
Sementara itu, Pj. Sekda Kuningan Dr. Wahyu Hidayah melalui Kadinkes dr. Edi Martono menyampaikan bahwa Raker FKKS berharap menghasilkan rencana kegiatan yang realistis dan berdampak langsung terhadap kesejahteraan serta kesehatan masyarakat.
“Kegiatan FKKS, FORKOM, dan Pokja perlu diarahkan pada edukasi, monitoring, dan pemeriksaan kesehatan baik fisik, mental, maupun lingkungan, kegiatan olah raga, dan penataan lingkungan lainnya,” terangnya.
Ia juga mendorong FKKS memperluas jejaring kerja sama dengan BUMN, BUMD, perusahaan, dan pelaku usaha agar dana Corporate Social Responsibility (CSR) dapat digunakan untuk mendukung kegiatan kesehatan, edukasi, serta penyediaan sarana dan prasarana pendukung.
Tim Pembina Kabupaten Kuningan Sehat (TP-KKS) disebutkannya, bahwa terdiri atas perangkat daerah pengampu sembilan tatanan Kabupaten/Kota Sehat sesuai tupoksi masing-masing, seperti Diskopdagperin untuk tatanan pasar, Disdikbud untuk tatanan pendidikan, dan BPBD untuk penanggulangan bencana, sementara Dinkes menjadi pengampu utama beberapa indikator tatanan.
Karena itu, sinergi antara TP-KKS, FORKOM-KS, Pokja-KS, dan Pokja Desa Sehat sebagai mitra strategis pemerintah daerah perlu terus dibangun dalam mewujudkan Kabupaten Kuningan yang nyaman, aman, dan sehat.
“Pemerintah Daerah akan terus mendukung langkah strategis yang dirumuskan dalam Rencana Kerja FKKS, FORKOM-KS, dan Pokja Tahun 2026. Menuju Kuningan Sehat “Swasti Saba” sebuah penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI,” ungkapnya. (IKP/DISKOMINFO)




Leave a Reply